Sabtu, 08 Agustus 2015

Senggigi Lombok Yang Indah

Sebelum kita sampai dalam Wisata Lombok, kita sempat menghabiskan satu malam di Gili Trawangan yang populer ini. Kenapa sekedar satu malam? Sebab pas baca-baca review, sangat banyak yang nyaranin seandainya makin dari satu malam takutnya bosan. Gimana serta kita? Kurang banget! Pengen balik lagi tapi mempelajari berhasil mulai .

Dari Pulau gili Trawangan ke Pulau Pulau Lombok anda naik perahu nelayan dan biaya 10.000/orang (harga Juli 2013 - pas Premium 6.500/liter). Lama perjalanan sekitar 30 menit.

Berbeda dan pengalaman saat naik fast boat, naik kapal nelayan itu enak banget, angin sepoi-sepoi. Bagian yang terkena panas dengan sudah ditutup terpal. Menariknya tuh penduduk lokal juga turis bercampur di sini. Para barang bawaan digletakin gitu aja pada tengah. Sebelah saya keadaan ini satu ibu yang akhir menjual ikan dalam Gili T. Yup, ikan-ikan dan seafood yang dijual pada sana di-‘import’ dari Pulau Pulau Lombok. Termasuk dengan air galon.

Sesampainya kamu dalam Pulau Pulau Lombok, kamu naik cidomo lagi menuju pangkalan taxi Blue Bird. Tarifnya Rp 15.000-Rp. 20.000 untuk jarak yang terbilang dekat. Tarif taxi dari Bangsal sampai menuju hotel kamu pada area Senggigi, Kebun Villa, nggak sesudah Rp 100.000. Realitasnya kamu pernah usai dulu demi lihat mutiara air laut pada lokasi yang direkomendasikan pak supir. Nggak beli begitu juga nggak apa-apa kok - kan harganya mahal-mahal ??

Naik taxi jauh makin murah dibanding pesan penguasa inggris jemput yang dominan dalam sepanjang pesisir Pulau gili T. Gimana nggak lebih mahal? Per orangnya di-charge Rp 100.000. Naik taxi berhasil demi berempat lho :)

Sepanjang perjalanan dari Bangsal ke Senggigi anda disuguhkan pemandangan tepi laut yang memang mengagumkan juga mengaggumkan. Khususnya ketika anda melewati Malimbu. I wish I can go there someday! Jalannya telah diaspal dan masih sepi.

Senin, 03 Agustus 2015

Kopi Plus Jahe Sudah Biasa, Cobalah Kopi Campur Durian

Global kuliner mengenal minuman ala tubruk yaitu tontonan serta strategi sangat sederhana. Semisal kopi tubruk, orang bukan asing lantaran kopi kering yang digiling lembut tersebut diseduh, diberi gula, terupdate diseruput. Tontonan tipe itu setara rumahan atau tradisional. Kopi tubruk murni mengandalkan nikmatnya kopi beraroma juga rasa asam sesuai selera yang tertinggal.

Pengalaman ngopi ala rumahan agaknya bakal bertambah saat menemukan tontonan metode berbeda. Bagaimana apabila kopi yang pahit manis itu memperoleh kesan durian dan sedikit entakan alkohol? Penyajiannya begitu juga sama yakni diseduh dengan daging durian.

Kopi diseduh juga durian itu berhasil ditemui Kafe Raja Tubruk yang terletak pada depan check point calon penumpang pesawat di lantai tiga Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dalam Balikpapan, Kalimantan Timur. Kopi Durian ini menjadi andalan dari enam varian ngopi di Raja Tubruk.

“Diseduh juga ditubruk dan susu, durian, atau air kelapa, dan berikutnya. Orang ngopi ini tidak usah repot, orang dulu ya ngopi tak perlu repot, tinggal seduh saja,” jawab Food and Baverage Pelatih Angkasa Pura Retail (APR), Emmy Tobing.

APR adalah anak usaha Angkasa Pura I (Persero), yang bergerak dalam bisnis ritel. Raja Tubruk adalah satu diantaranya kafe serta resto yang dibikin APR.

Minggu, 02 Agustus 2015

Yuk, Ajak Ibu Berwisata ke Thailand Agustus Ini

Agustus ini saat yang tepat keluar berwisata ke Thailand bersama ibu tercinta. Karena di 12 Agustus 2015 ialah perayaan Queen's Birthday dalam Thailand.

"Perayaannya sepanjang bulan Agustus. Kami memandangnya mirip Mother's Day (Hari Ibu). Biasanya dalam seluruh Thailand ada promosi misalnya di restoran," tutur Manager Badan Pariwisata Thailand (Tourism Authority of Thailand/TAT) Jakarta, Nithee Seeprae, Kamis (30/7/2015).

Dia memberi contoh misalnya promo pada kafe, pembeli yang asal dengan ibunya dapat gratis secangkir kopi. Selain ini, pihaknya juga tengah gencar mempromosikan kawasan Chiang Mai juga tema liburan budaya.

"Salah satunya Elephant Camp," katanya. Elephant Camp, lanjut Seeprae, cocok demi keluarga. Anak-anak bisa melongok kegiatan gajah menelusuri langsung.

Menyelamatkan Penyu di Pamalikan

KEGELAPAN malam menyelimuti hamparan pasir putih pada selama pantai Pulau Pamalikan, satu diantaranya pulau sampingan di Kecamatan Pulau 9, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dalam bawah cahaya superstar serta bulan sabit, keindahan pantai hanya samar-samar kelihatan. Sabtu (23/5/2015) malam itu, satu untuk seorang penyu naik menuju pantai berpasir lembut untuk bertelur.

Di kegelapan serta keheningan malam, ketika jarum jam menunjukkan pukul 20.30 Wita, terdengar suara gemercik dalam pantai.

”Sssstttt... Telah ada penyu yang naik,” ucap Adil (40), nelayan Desa Teluk Sungai, Pulau Matasirih, yang mengantar rombongan skuad survei penyu menuju Pulau Pamalikan.

Mendengar ini, anggota rombongan girang. Tetapi, Rata meminta semuanya sangat rileks agar bukan mengusik penyu yang baru naik. ”Kita jangan bergerak dulu dikarenakan penyu ini masih mencintai tempat demi bertelur. Biarkan ia mencetak sarangnya. Seusai ini, terupdate kita dekati,” ucapnya berpesan. Seluruh mengikuti arahan sang pemandu.

Sehabis hampir seorang jam menunggu, Adil mengajak beraneka orang melacak jejak penyu yang naik menuju pantai. Serta mengikuti jejak, keberadaan penyu itu dijangkau. Lewat samar-samar tampak seekor penyu hijau (Chelonia mydas) menggali lubang di pasir. Rupanya ia sedang menciptakan sarang. Lokasi sarang agak tersembunyi, di bawah tumbuhan pandan laut.